Entri Populer

Sabtu, 26 November 2011

Permasalahan lingkungan, dampak dan solusinya

2. Permasalahan yang terjadi di lingkungan
Permasalahan lingkungan yang sedang kita hadapi saat ini antara lain: perubahan iklim, pencemaran lingkungan dan berkurangnya SDA
2.1. Perubahan Iklim
Proporsi efek pemanasan total(%)
Karbon dioksida                                                   61
Metana                                                                  15
Oksida nitrogen                                                    4
Oksida nitrogen lainnya                                        6
CFC-11 dan CFC 12                                            9
Lain-lain                                                                5

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata, Dalam penggunaannya saat ini, khususnya pada kebijakan lingkungan, perubahan iklim merujuk pada perubahan iklim modern.
Penyumbang utama pada pemanasan global, 1980-90[1]
Pemanasan global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Adapun akibat yang ditimbulkan oleh pemanasan global antara lain:
1.      keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
2.      Peningkatan permukaan air laut.
3.      Meningkatkan intensitas cuaca yang ekstrem.
4.      Berkurangnya lapisan es di kutub utara dan selatan.
5.      Punahnya beberapa jenis hewan.
6.      Suhu global yang semakin meningkat.
7.      Menurunnya kesehatan masyarakat dikarenakan bertambah penyakit yang berhubungan dengan panas, terlebih jumlah polusi udara yang kian meningkat mengakibatkan penyakit seperti ISPA(infeksi saluran pernafasan akut).

            Upaya agar efek dari pemanasan global tidak semakin bertambah:
1.              Pengurangan konsumsi bahan bakar fosil.
2.               Mengurangi produksi gas rumah kaca.
3.             Dengan penanaman pohon kembali(reboisasi) yang dilakukan secara terus-menerus.
4.             Mengurangi pemakaian barang atau produk yang dapat merusak lapisan atmosfer.

2.2. Pencemaran lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

2.2.1. Pencemaran Air
            Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
            Pencemaran air adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan air alami seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia, seperti Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Akan tetapi air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
            Dampak dari polutan yang mengandung senyawa organik dan merkuri yang mencemari air sungai dan laut, yang akhirnya masuk ke dalam tubuh hewan-hewan di air seperti ikan. Ikan yang telah tercemar merkuri, apabila dikonsumsi oleh manusia akan bisa membahayakan mata dan otak.[2]
           
           
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
  • Penggunaan pupuk berlebih yang dapat menyebabkan kandungan nutrien meningkat dan mengarah pada eutrofikasi (pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali).
  • Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
  • Limbah industri antara lain berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
  • Pencemaran air oleh limbah domestik yang semakin meningkat. Seperti sampah rumah tangga.
Dampak yang ditimbulkan:


  • Dapat menyebabkan banjir
  • Erosi
  • Kekurangan sumber air
  • Dapat membuat sumber penyakit
  • Tanah Longsor
  • Dapat merusak Ekosistem sungai
  • Kerugian untuk masyarakat itu sendiri



Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran air:
Ø  Pemakaian jumlah pupuk dan insektisida yang tepat dan sesuai aturan.
Ø  Pengolahan kembali yang benar limbah industri agar tidak lagi membahayakan pada lingkungannya.
Ø  Pengurangan penggunaan bahan kimia yang dapat merubah keasaman atau kebasaan air.
Ø  Kesadaran diri agar membuang sampah pada tepatnya.
Ø  Pemanfaatan limbah domestik menjadi kerajinan tangan dan lainya.
2.2.2. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan sumberdaya alam yang mengandung benda organik dan anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman.
  Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
  Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
  Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.
Akbat yang dapat ditimbulkan pada pencemaran tanah:
1.                       Pengurangan unsur hara pada tanah dapat merusak dan menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
2.                       Penggunaan insektisida yang berlebihan dapat membunuh mikro organisme dalam tanah.
3.                       Limbah industri maupun domestik yang meresap ke tanah dapat merusak kandungan dalam tanah.
4.                       Tumbuhan yang berada di atas tanah yang sudah tercemar biasanya akan mati.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran tanah:
1.        Penggunaan insektisida dan pupuk yang benar dan jumlah yang tepat.
2.        Pengolahan limbah industri yang baik dan benar, sehingga tidak lagi merusak tanah.
3.        Pemanfaatan kembali limbah yang masih bisa digunakan menjadi kerajinan tangan dan lainya.
4.        Mendaur ulang kembali sampah plastik, kertas dan kaca.

2.2.3. Pencemaran Udara[3]
            Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
            Pencemaran udara atau polusi udara akan berdampak merugikan dengan munculnya berbagai penyakit seperti kanker dan kerusakan paru-paru. Pencemar (polutan) utama pada udara adalah asap, debu, gas, abu, serbuk, gas beracun dan partikel-partikel kecil berbahaya lainnya.
 Bentuk dari pencemaran udara:
            Yang disebabkan oleh manusia
  • Transportasi
  • Industri
  • Pembangkit listrik
  • Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
  • Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami:
Sumber-sumber lain:
Adapun dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain:
Dampak terhadap kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
a.      Hujan asam
Hujan asam adalah hujan salju yang disertai asam. Penyebab utamanya adalah emisi dari asap pabrik dan kendaraan bermotor  yang mencemari atmosfer. Gas sulfurdioksida merupakan unsur yang paling bertanggung jawab atas terjadinya hujan asam. Sulfurdioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang terbentuk dari fosil (misalnya: minyak bumi dan batu bara). Hujan asam ini berpengaruh sangat buruk pada kehidupan lain. Berdampak pada berkurangnya kemampuan reproduksi ikan-ikan, pepohonan layu sebelum masanya dan akar-akar pada tanaman menjadi busuk. Tanaman air adalah yang menerima akibat paling parah dari hujan asam.[4]
b.      Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
c.       Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

              Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran udara :
1.      Pengendalian jumlah kendaraan.
2.      Penggunaan teknologi ramah lingkungan
3.      Pengurangan bahan bakar fosil.
4.      Menjaga lingkungan sekitar.

2.3. Berkurangnya Sumber Daya Alam
Sumber Daya Alam atau SDA memiliki kegunaan untuk mempertahankan dan memberikan berbagai manfaat bagi manusia itu sendiri dimuka bumi ini. Baik itu SDA yang berupa materi, hayati, ruang, waktu, maupun energi. SDA sebenarnya dapat dikembangkan lebih jauh dan baik lagi. Baik dalam penggunaan, kualitas, dan kuantitasnya.
Namun belakangan ini kita sudah tidak perduli lagi terhadap sumber daya alam yang masih tersisa, tidak mau melestarikannya dan menggunakannya secara serakah. Pengekploitasian secara berlebih SDA itu memang awalnya mempunyai tujuan yang mulia yaitu untuk menopang kehidupan manusia di bumi. Memang benar pemanfaatan dan hasil dari olahan SDA yang dieksploitasi itu nantinya akan berguna juga bagi manusia. Akan tetapi itu hanya tujuan awalnya saja. Lambat laun, tujuan mulia itu bergeser kearah yang sangat melenceng, yaitu untuk memberikan keuntungan pada individu itu sendiri. Sehingga pemanfaatan itu tak dapat lagi dikendalikan.
Akibat yang ditimbulkan oleh berkurangnya SDA sendiri antara lain:
1.      Penggundulan hutan yang tidak terkendali mempermudah terjadinya erosi, tanah longsor dan dan banjir.
2.      Pemanfaatan lahan resapan air sebagai jalan, gedung dan perumahan mengakibatkan berkurangnya lahan resapan air dan mengakibatkan banjir.
3.      Pemanfaatan air tanah yang berlebihan mengakibatkan menurunnya permukaan tanah.
4.      Pengambilan sumber tambang yang berlebihan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menghabiskan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.


            Usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada lingkungan.
1.      Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
2.      Penegakan hukum yang adil dan konsisten dari pemerintah.
3.      Membatasi jumlah pengambilan tambang dan pemanfaatan SDA.
4.      Mengikut sertakan masyarakat untuk mengatasi permasalahan global.
5.      Penggunaan energi ramah lingkungan.




[1] Sri widiati dan Hari Kusnanto, Planet Kita Kesehatan KitaI(Yogyakarta: Gajah Mada University, 2001) hlm. 346
[2] Irwan Kurniawan, Lingkungan Hidup dan Polusi (Bandung: Penerbit Jember,2006), hlm. 35
[3] http//id.wikipedia.org
[4] Irwan Kurniawan, Lingkungan Hidup dan Polusi (Bandung: Penerbit Jember,2006), hlm. 25

1 komentar: